Freedom Writer, kata-kata ini bernilai tentang sebuah arti
kebebasan seorang penulis dalam menuliskan sebuah cerita. Yang nama nya
kebebasan harus nya itu dilakukan tanpa pikir-pikir, tanpa rasa takut, dan
tanpa ini-itu tapi tetap dengan bertanggung jawab. Sama hal nya seperti
menulis, menulis yang dipenuhi oleh sebuah kebebasan didalam nya artinya tidak
ada rasa takut atau ini-dan itu dalam menceritakan sesuatu, baik nama orang
tersebut, bahkan saat mempublikasikan cerita yang sudah jadi ke sosial media. Awal
nya gue merasa gue adalah orang yang bisa menuliskan semua isi pikiran gue
dengan bebas, dengan menggunakan keadaan dan nama tokoh secara asli, dan
memposting nya supaya orang lain bisa baca. Gue gak pernah ragu untuk
menuliskan tentang banyak cerita orang, mulai dari temen kampus, temen kerja,
temen main, mantan pacar, gebetan, atau yah siapapun lah. Tapi semuanya gue
rasa mulai berubah saat gue harus menuliskan tentang diri gue sendiri, tentang
keluarga, apalagi kalau yang isinya adalah hal-hal yang gak banget,ada perasaan
yang membuat gue berat untuk memposting apa yang sudah gue tulis di sosial
media, dan mungkin rasa itu adalah rasa risih, risih karena gue tau orang lain
akan tau tentang kehidupan gue . Mungkin ada dari beberapa orang yang membaca
hanya akan masa bodo dengan cerita yang mereka baca dan menganggap nya sebagai
angin lalu aja, tapi pasti ada juga orang yang akan menelusuri dan kepo (bahasa
anak gahol zaman sekarang) tentang cerita itu sampai melahirkan sebuah
pertanyaan
“kenapa?”, atau “kok bisa?” atau pertanyaan yang lain nya.
Hal ini yang akhirnya membuat gue secara tidak langsung
berpikir tentang sebuah tulisan mana yang harusnya bisa gue posting dan mana
yang gak harus gue posting. Udah sekian banyak ada tulisan dalam laptop gue
yang gue tulis dan belum gue posting dalam blog atau sosial media yang lainnya
karena gue masih berpikir-pikir tentang semua nya itu. Gue berpikir kalau suatu
hari, orang yang gue ceritakan menemukan postingan gue kira-kira reaksi
bagaimana yang akan dia tunjukan sama gue, apa dampak nya buat dia kalau cerita
dia diketahui oleh orang lain juga yang mungkin siorang ini pas kebetulan gak
suka atau benci sama orang yang gue ceritakan dalam tulisan gue. Semuanya terasa
begitu bertentangan dengan apa yang ingin gue lakukan. Lewat sebuah tulisan
atau cerita yang gue buat gue hanya ingin berbagi sebuah pengalaman dan cerita
buat orang lain yang mungkin sedang mengalami hal yang serupa atau buat orang
yang belum pernah mengalami nya tapi ingin tahu bagimana cara menghadapinya
jika ada seperti itu, dan yah gue juga Cuma hanya ingin menyalurkan kesenengan
gue dalam merangkai abjad-abjad ini untuk menjadi sebuah kalimat *tsahh gaya
amat*, menuangkan apa yang tidak bisa gue ungkapkan dengan sebuah omongan tapi
bisa direalisasikan dalam tulisan, belom lagi kadang menulis itu gue lakukan
untuk menuangkan sebuah beban atau masalah yang lagi dihadapi,pokok nya banyak
deh alesan kenapa buat gue menulis tuh jauh lebih menyenangkan daripada lu disuruh
cas cis cus...
Gue bingung, gimana cara nya gue menyakinkan diri gue
kembali untuk tetap membuat tulisan tapi tetap juga dengan memposting nya.
Abisan sayang kali udh buat blog, dianggurin itu blog nya, jadi martabak lagi
nanti dia,ahh. Sementara ini, sampai gue menemukan bagaimana konsep yang tepat
untuk membuat gue tetap membuat sebuah cerita atau tulisan dan tetap memposting
nya di blog atau yang lainnya, gue akan memposting cerita-cerita yang happy
ending dan gak ada beban dan masalah didalam nya, pokok nya main cantik dulu
lah yah gue, selebihnya cerita-cerita, atau bahkan sampai uneg-uneg
,kesel-keselan,bete-bete an itu biar aja jadi file word dulu dilaptop ini
sampai pada nanti waktu yang akan menjawab *yaellah*
Baii the waii anywaii buswaii ketubruk aderaii pastii pada
bingung yah kenapa gue kayak nya berasa care banget sama orang-orang yang baca
cerita gue diblog , pasti kepo kan emang sebenernya ada berapa banyak sih orang
yang baca blog gue tiap hari nya? Pengen tau banget nih yah, apa pengen tau
aja?? Haha. Yang baca blog gue tiap harinya itu ..heemmm...ada...Cuman 1 orang
doang sih *gubrak*, dan itu cuman rama fahrudin dhanafas doang kayak nya *bukan
nama sebenarnya*.