Jesika-Nila-Header
Jesika-Nila-Header
Di kehidupan luarnya, bersama teman teman kampus maupun teman teman kantornya,bahkan teman temannya di masa SMA dulu , saras adalah anak yang periang. Dan dengan kemampuannya dalamhal fashion,saras sering di anggap sebagai anak yang berkecukupan. Saras memang anak yang periang, dan dia memang senang bercanda, kalau udah konyol juga konyol banget. Tapi itu tadi, ia hanya berani mengekspresikannya di luar rumah, saat bersama dengan temannya,dan saat bersama dengan Dino.
Dino, adalah pacarnya saras. Mereka sudah berpacaran selama 20 bulan. Namun, hubungan mereka tidak di restui oleh kedua orang tua saras. Alasannya aalah karena mereka berdua berbeda agama. Dino adalah seorang non muslim, sedangkan saras adalah muslim. Selama ini mereka pacaran sembunyi sembunyi (backstreet) agar tidak ketahuan oleh orang tua saras. Awalnya pacaran mereka memang disembunyikan dengan maksud saras ingin mencari moment yang tepat untuk mengenalkan dino pada orang tuanya, namun awal awal bulan mereka pacaran, saras ingin mencari tahu apakah dino bisa di terima di keluarga saras. Saras yang sedang mengobrol dengan mamanya saat itu sengaja memberikan statement yang menyatakan bahwa dino suka pada dirinya karena ia ingin tau apa respon mamanya. Dan ternyata respon yang terjadi adalah sangat tidak diharapkan. Tanpa berpikir panjang, mama saras langsung menceritakan hal tersebut pada ayah saras. Keesokan harinya saras di “sidang”, dengan alih alih di nasehati, dan bahkan di suruh pindah kuliah oleh kedua orang tuanya.
Sangat berlebihan bukan?? Saras hanya mengatakan bahwa dino suka pada dirinya saja, orang tua saras sudah bersikap seakan akan saras dan dino berpacaran, seakan akan jika dino dan saras berpacaran mereka akan saling jatuh cinta dan tidak bisa dipisahkan lagi. Mereka melarang keras hal tersebut dengan mengatasnamakan pengalaman mereka sebagai orang tua yang melihat bahwa kehidupan pasangan yang berbeda agama tidak akan pernah berhasil. Belum lagi soal apa yang akan di bicarakan oleh saudara saudara dari ayah dan ibu saras, jika mengetahui saras berpacaran dengan yang beda agama. Saras sempat melawan saat itu dengan beberapa argument yang menurutnya benar dan sah bilang dikatakan, seperti “aku juga ingin merasakan hal pacaran sama seperti anak remaja perempuan pada umumnya, pacar datang ke rumah, bisa sharing, dan apa salahnya jika kalian kenal dino terlebih dahulu, jangan melihat orang dari agamanya”, namun argument saras hanyalah sebuah cacing yang bak di telan ayam dewasa hidup hidup. Orang tua saras tak memperdulikan masa remajanya saat itu, yang mereka tau adalah dino dan saras tidak boleh bersatu, mereka menentang keras hal itu. Bagaimana jika saras mengatakan yang sejujurnya bahwa ia dan dino saat itu telah berpacaran beberapa bulan ??
Saras mengatakan dengan berlinang airmata kepada kedua orang tuanya, bahwa ia tidak ingin pindah kuliah,karena dino dan ia berada di jurusan yang sama, mereka akan terus bertemu, dan saras menyakinkan kedua orang tuanya bahwa ia bisa menjaga jarak dengan dino. Meskipun ia tahu hal itu sulit. Saras cerita dan meminta saran gue, gue bilang sama dia untuk bicarakan ini sama dino,karena yang gue tau dino adalah tipikal cowo dewasa yang gue yakin akan membuat keadaan jadi lebih baik. Namun sayangnya, saras gak mengikuti saran gue. Dia gegabah untuk ngambil keputusan bahwa ia ingin putus saja dari dino, dan ia benar benar melakukannya. Well, seperti apa yang gue bilang, dino adalah tipikal cowo dewasa, dino meminta saras untuk tenang, tapi dino tidak meng-iyakan pernyataan saras untuk putus. Dino merasa, bahwa ia bisa melewati tantangan yang menghalangi cinta mereka. Dino meminta saras untuk membahas ini saat bertemu, dan akhirnya keputusan pun di ambil. Bahwa saras dan dino akan tetap bersama sama, karena pada dasarnya mereka berdua telah menemukan sebuah kenyamanan yang tidak di temukan oleh mereka sebelumnya di dalam hub mereka yang lalu
Namanya saras. Ia adalah seorang sekretaris di salah satu PT di Jakarta Timur. Meskipun saras baru punya title lulus SMA, tapi dia gak pernah mikir gak akan melanjutkan kuliahnya. Saat ini, sambil bekerja, saras juga kuliah di salah satu universitas di Jakarta Timur, setiap sabtu dan minggu. Saras punya penampilan fisik yang membuat para cewek cewek di luar sana iri. Bodynya langsing, matanya indah, rambutnya panjang dan hitam, bibirnya tipis berwarna pink alami, dan di tambah dengan kepintarannya merias wajah dan selera fashionnya yang bagus,ia tahu bagaimana mix and macth pakaian agar membuat orang terlihat keren. Hal membuat siapapun yang melihatnya akan mengira dia adalah seorang artis. Kenapa orang yang mengira dia model? Padahal dia cantik dan modis. Gue rasa hal itu karena dia bantet,alias pendek. hahaha
Kadang dia suka nanya ama gue gini "kenapa yah je gue gak tinggi aja? kalo gak kan gue bisa jadi model. Cantik udah, fashionista banget udah, cuman kurang tinggi aja", dan kadang gue jawabin gini "yee elu, serakah amat, semuanya mau. Dasar bantet". kalo udah di gituin tuh dia pasti ngambek. hahaha
Sebenernya saras ini adalah anak baik, dan dari keluarga baik baik. Namun kehidupan keluarganya yang suka minjem uang sana sini, kadang bikin saras cape hidup di bawah bayang bayang emak-bapanya yang kayak gitu. Dan untungnya kebiasaan minjem uang orang tuanya saras, gak di warisi sama anak ini. Karena kehidupan keluarganya yang seperti itu kadang saras suka stress sendiri, dan ngerasa apa yang dia lakukan selama ini adalah sah sah saja. Karena orang tuanya selalu tidak mau mendengarkan apa kata saras, padahal saras anak tertua di rumah, dia berhak tau keputusan apa yang di ambil kedua orang tuanya menyangkut kehidupan di rumah,tapi ia tidak pernah di libatkan.

Saras akan di ajak bicara oleh orang tuanya, biasanya mamanya, jika orang tua laras sudah bingung bagaimana jalan keluarnya untuk membayar hutang. Terkadang saras suka kesel dan cerita sama gue sambil bilang "giliran pas ngutang aja gak mau berunding buat ambil keputusan, giliran buat bayarnya aja, baru diskusi, heran gue". Yah bgtulah. Dan kalau sudah seperti itu gue hanya bisa bantu mendengarkan keluh kesah dia,kadang memeluk dia karena dia mengangis sampai terisak isak mendapati keadaan di rumahnya selalu tak pernah berubah. Dan saras terkadang berharap bisa berubah menjadi sosok seperti adiknya, Nia, yang sangat cuek dan tidak mau tau dengan keadaan di rumah. Jika saras di minta tiap bulannya menyisihkan uang gajinya untuk membayar cicilan hutang dan kebutuhan rumah tangga di rumahnya, maka nia tidak mau melakukan hal yang sama. Nia selalu berprinsip "bukan gue yang bikin masalah, kenapa harus gue yang nanggung. This my life"
Nia dan saras adalah dua pribadi yang sangat berbeda
yuhuu,back to blog
udah lama banget gak nulis blog. Udah berbulan bulan lebih. Terakhir nulis dec'14, sekarang udah mau dec'15 lagi aja. udah mau setaun.hahaha
Banyak banget udah hal kelewat dalam 10 bulan terakhir ini. Bahkan gue gak sempet menceritakan bagaimana pengalaman new year kemari di Jogja. Singkatnya new year kemarin itu so amazing bangetttt. hahaha *gtu aja*. Lengkap ceritanya nanti kapan kapan aja deh yah. hahaa
Mungkin pada heran kenapa gue lagi males banget nulis. Itu karena akses internet di kantor gue lagi metong, dan gue lagi menggilai dunia instagram. hahaha. video video lucu,tutorial make up, quote quote yang bikin baper, sampai online shop yang bikin gue males beranjak kemana mana. Maap yah sodara sodara. hehe
Di samping itu gue lagi berkecimpung di dunia baru warna warni kehidupan temen gue, namanya saras (nama asli kok,udah izin soalnya). Dia lagi kena syndrom histeria dan tornado, serta jungkat jungkitnya pacaran. Kadang dia kasmaran, kadang dia bete, kadang dia nangis, kadang happy, kadang sedih, dan kadang gue jadi gila ngeliatnya. Apesnya lagi gue kenal ama cowonya. Jadilah yah tiap mereka "kenapa kenapa", gue yang kena. Eh ia, nama cowonya dino (jangan dipanjangin plis), cukup dino-saurus aja *eh
Gue kenapa mau terlibat dalam urusan mereka karena bukan karena anggep dua duanya temen *piss*, tapi emang udah niat mau jadiin kisah mereka sebagai ceritadi blog gue , hahaha *ketauan niatnya deh*. Tapi gue terlalu jadi ikut campur banget urusan mereka, jadi gue hampir tau semua yang mereka lakukan, termasuk dalam urusan intim. Gue akan mulai menceritakan kisah mereka di blog gue. Dan sumpah, kali ini udah atas persetujuan orangnya kok.
Jesika Nila Weni 2010 - 2015. Diberdayakan oleh Blogger.