SARAS : HALANGAN PERTAMA

/
0 Comments
Di kehidupan luarnya, bersama teman teman kampus maupun teman teman kantornya,bahkan teman temannya di masa SMA dulu , saras adalah anak yang periang. Dan dengan kemampuannya dalamhal fashion,saras sering di anggap sebagai anak yang berkecukupan. Saras memang anak yang periang, dan dia memang senang bercanda, kalau udah konyol juga konyol banget. Tapi itu tadi, ia hanya berani mengekspresikannya di luar rumah, saat bersama dengan temannya,dan saat bersama dengan Dino.
Dino, adalah pacarnya saras. Mereka sudah berpacaran selama 20 bulan. Namun, hubungan mereka tidak di restui oleh kedua orang tua saras. Alasannya aalah karena mereka berdua berbeda agama. Dino adalah seorang non muslim, sedangkan saras adalah muslim. Selama ini mereka pacaran sembunyi sembunyi (backstreet) agar tidak ketahuan oleh orang tua saras. Awalnya pacaran mereka memang disembunyikan dengan maksud saras ingin mencari moment yang tepat untuk mengenalkan dino pada orang tuanya, namun awal awal bulan mereka pacaran, saras ingin mencari tahu apakah dino bisa di terima di keluarga saras. Saras yang sedang mengobrol dengan mamanya saat itu sengaja memberikan statement yang menyatakan bahwa dino suka pada dirinya karena ia ingin tau apa respon mamanya. Dan ternyata respon yang terjadi adalah sangat tidak diharapkan. Tanpa berpikir panjang, mama saras langsung menceritakan hal tersebut pada ayah saras. Keesokan harinya saras di “sidang”, dengan alih alih di nasehati, dan bahkan di suruh pindah kuliah oleh kedua orang tuanya.
Sangat berlebihan bukan?? Saras hanya mengatakan bahwa dino suka pada dirinya saja, orang tua saras sudah bersikap seakan akan saras dan dino berpacaran, seakan akan jika dino dan saras berpacaran mereka akan saling jatuh cinta dan tidak bisa dipisahkan lagi. Mereka melarang keras hal tersebut dengan mengatasnamakan pengalaman mereka sebagai orang tua yang melihat bahwa kehidupan pasangan yang berbeda agama tidak akan pernah berhasil. Belum lagi soal apa yang akan di bicarakan oleh saudara saudara dari ayah dan ibu saras, jika mengetahui saras berpacaran dengan yang beda agama. Saras sempat melawan saat itu dengan beberapa argument yang menurutnya benar dan sah bilang dikatakan, seperti “aku juga ingin merasakan hal pacaran sama seperti anak remaja perempuan pada umumnya, pacar datang ke rumah, bisa sharing, dan apa salahnya jika kalian kenal dino terlebih dahulu, jangan melihat orang dari agamanya”, namun argument saras hanyalah sebuah cacing yang bak di telan ayam dewasa hidup hidup. Orang tua saras tak memperdulikan masa remajanya saat itu, yang mereka tau adalah dino dan saras tidak boleh bersatu, mereka menentang keras hal itu. Bagaimana jika saras mengatakan yang sejujurnya bahwa ia dan dino saat itu telah berpacaran beberapa bulan ??
Saras mengatakan dengan berlinang airmata kepada kedua orang tuanya, bahwa ia tidak ingin pindah kuliah,karena dino dan ia berada di jurusan yang sama, mereka akan terus bertemu, dan saras menyakinkan kedua orang tuanya bahwa ia bisa menjaga jarak dengan dino. Meskipun ia tahu hal itu sulit. Saras cerita dan meminta saran gue, gue bilang sama dia untuk bicarakan ini sama dino,karena yang gue tau dino adalah tipikal cowo dewasa yang gue yakin akan membuat keadaan jadi lebih baik. Namun sayangnya, saras gak mengikuti saran gue. Dia gegabah untuk ngambil keputusan bahwa ia ingin putus saja dari dino, dan ia benar benar melakukannya. Well, seperti apa yang gue bilang, dino adalah tipikal cowo dewasa, dino meminta saras untuk tenang, tapi dino tidak meng-iyakan pernyataan saras untuk putus. Dino merasa, bahwa ia bisa melewati tantangan yang menghalangi cinta mereka. Dino meminta saras untuk membahas ini saat bertemu, dan akhirnya keputusan pun di ambil. Bahwa saras dan dino akan tetap bersama sama, karena pada dasarnya mereka berdua telah menemukan sebuah kenyamanan yang tidak di temukan oleh mereka sebelumnya di dalam hub mereka yang lalu


You may also like

Tidak ada komentar:

Jesika Nila Weni 2010 - 2015. Diberdayakan oleh Blogger.